Sistem dan Cara Kerja LNB
Daftar Isi
Baca juga: Inilah Jenis LNB dan Cakupan Frekuensinya
Konon menurut tori, sinyal yang diterima lnb dengan frekuensi tinggi kalau langsung disambungkan ke receiver, maka sinyal tersebut akan banyak hilang di kabel transmisi sehingga sesampai di receiver sinyal tersebut menjadi kecil.
Ditambah lagi pancaran sinyal satelit ada 3 band, yang berbeda-beda frekuensi, yaitu s-band ( frekuensi 2.520 MHz sampai 2.670 MHz), c-band ( frekuensi 3.400 MHz sampai 4.200 MHz), ku-band ( frekuensi 10.700 MHz sampai 12.750 MHz). Kalau tidak memakai Local Oscilator, maka kerja receiver akan sangan ribet karena harus bisa menerima 3 band frekuensi yang berbeda-beda.
Untuk menangani 2 hal tersebut, maka pada lnb dibuatlah Local Oscilator yang gunanya untuk menstabilkan kekuatan sinyal dari lnb sekaligus mensetarakan frekuensi dari 3 band yang berbeda-beda frekuensinya menjadi 1 band frekuensi saja yaitu frekuensi 950 MHz sampai 2150 MHz.
Gambaran ini sekaligus menjelaskan kepada rekan-rekan yang sering bertanya;
"apakah receiver saya bisa menangkap s- band ?"
"Apakah receiver saya bisa menangkap c-band ?"
"Apakah receiver saya bisa menangkap ku-band ?"
Jawabannya adalah tentu saja bisa karena sebuah receiver meng input frekuensi 950 MHz sampai 2.150 MHz dan output lnb baik s-band, c-band, maupun ku-band juga 950 MHz sampai 2.150 MHz. hanya frekuensi dari satelitnya saja yang berbeda.
Local Oscilator ini ketika meng input frekuensi tinggi dan mengelaurkan frekuensi rendah, frekuensi rendah yang ia keluarkan sangatlah kuat daya dorongnya karena proses konversi frekuensi tinggi ke frekuensi rendah cara kerjanya hampir mirip dengan modulator rf. Ditambah lagi setelah frekuensi keluar dari local oscilator, masih didorong beberapa pengaut sinyal.
Tidak heran kalau output dari sebuah lnb dihubungkan ke receiver dengan jarak 100 meter bahkan bisa lebih, sinyalnya masih tetap stabil, dengan catatan kabel transmisinya bagus sehingga arus suplai dari receiver ke lnb masih kuat dan mampu mensuplai kebutuhan daya yang dibutuhkan rangkaian komponen lnb sehingga kinerja komponen bisa sempurna.
Dalam kinerjanya, Local Oscilator ini menggunakan 2 sistem. Yaitu sistem frekuensi silang dan sistem frekuensi flat. Sistem frekuensi silang digunakan pada lnb s-band dan c-band. Sedangkan sistem frekuensi flat digunakan pada lnb ku-band. Sistem frekuensi silang adalah frekuensi yang dari satelit tinggi diturunkan ke frekuensi paling rendah dan frekuensi yang rendah diturunkan ke frekuensi yang agak tinggi. Sedangkan sistem frekuensi flat adalah frekuensi rendah diturunkan ke frekuensi paling rendah dan frekuensi tinggi diturunkan ke frekuensi tinggi.
Demikianlah artikel gambaran seputar Local Oscilator LNB, Untuk cara kerja Local Oscilator pada masing-masing band (s-band, c-band, ku-band) akan saya jabarkan dalam artikel tersendiri. Semoga isi artikel ini bisa dipahami dan bermanfaat.
Posting Komentar