Suplai Vertikal dan Horisontal pada Receiver
Daftar Isi
LNB model dulu, untuk mendapatkan polaritas Vertikal dan Horisontal menggunakan servo motor. artinya antenanya bisa berputar, jika untuk menangkap polaritas Vertikal, antenanya diputar oleh servo motor sampai posisinya melintang ( arah utara selatan). dan jikam untuk menangkap polaritas Horisontal, antena diputar oleh servo motor hingga posisinya membujur ( arah timur barat).
Kalau LNB sekarang, arus ini juga digunakan untuk switch vertikal horisontal atau dengan kata lain memutus dan menyambungkan antara jalur Vertikal dan Horisontal, karena voltase arus ini tidak flat melainkan kadang 13volt dan kadang 18volt. 13volt untuk jalur vertikal dan 18volt untuk horisontal.
Di pasaran, Receiver menggunakan rangkaian yang berbeda-beda dalam mensuplay arus voltase ke lnb. Karena pada dasarnya hanyalah mensuplay arus 13 volt dan 18 volt. Untuk mensuplay arus ke lnb, secara umum receiver menggunakan 3 jenis atau model rangkaian:
Pertama
Menggunakan satu arus suplay, biasanya arusnya antara 20 sampai 24 volt. Arus ini kemudian diolah sehingga menjadi 13 volt dan 18 volt. Secara umum rangkaian ini memakai transistor jenis fet dengan nomor seri LM 317 sebagai komponen utamanya.
Kedua
Menggunakan satu arus suplay, umumnya 12 volt. Arus ini kemudian ditingkatkan dengan sistem boost-converter sehingga menjadi 13 volt dan 18 volt.
Ketiga
Menggunakan dua arus suplay. Arus pertama sekitar 14 sampai 15 volt, kemudian yang kedua 20 sampai 22 volt. Arus pertama langsung mensuplai arus vertikal, sedangkan yang kedua mensuplai arus horisontal dengan model sambung putus.
Seperti itulah gambaran umum Suplay Vertikal dan Horisontal pada Receiver . Untuk lebih jelas serta detailnya, ketiga rangkaian tersebut dibahas dalam artikel tersendiri.
Karna yang sering di tonton pol H doang....?
Yg harus di ganti..